
Kalau tak dipecahkan ruyung, masakan dapat sagunya itu ungkapan yang sesuai menggambarkan perjalanan karier anak seni yang juga penyanyi bervokal mantap, Aina Abdul.
Menurut Aina, bukan mudah untuknya sampai ke tahap ini. Pelbagai liku serta onak duri terpaksa ditempuhinya seorang diri demi mencapai impian menjadi bintang di arena seni.
Antara pahit getir yang kekal terpahat dalam ingatanya sehingga hari ini, adalah menerima hanya RM 50 untuk menyanyikan 20 buah lagu bagi persembahan satu malam.
Aina Pernah Buat Persembahan Tanpa Ada Penonton!
“Pernah juga saya menyanyi tiga malam berturut-turut tanpa ada penonton di hadapan. Ada ketika, hanya dua hingga tiga orang sahaja.
“Ada masa dapat RM50 sahaja. Kadang-kadang, bayaran pun tak ada. Kena bahagi lagi dengan ahli band. Itu memang pengorbanan dan pengalaman yang saya tidak akan lupa.
“Tetapi, saya pegang satu prinsip dari zaman menyanyi di kelab. Walaupun tidak ada orang, bayaran tidak untung, saya kena teruskan juga,” lapor Utusan Malaysia.
Artikel berkaitan: Sering Di Kecam Gayakan Busana ‘Luar Biasa’, Kini Netizen Puji Penampilan Aina Abdul – “Cantiknya Outfit!”
Jangan Pilih ‘Rezeki’ Grab Sahaja Apa Yang Terhidang Depan Mata
Jelas Aina lagi, perjalanan karier seni nya bermula lambat, ketika usianya 28 tahun, jadi dia tidak punya masa yang ampuh untuk memilih ‘rezeki’ seperti orang lain.
Sehubungan itu, sebarang peluang dan rezeki yang diterimanya digarap dengan sebaik mungkin, walaupun kadangkala tidak terlepas dari menerima kecaman dan kritikan dari wargamaya.
“Saya kena all out. Saya bermula pada usia 28 tahun dan orang anggap lambat. Bila dapat peluang, saya tidak akan sia-siakan.
“Disebabkan itu, saya tidak kisah orang kata fesyen pelik atau dikritik melampau, semuanya saya telan sahaja. Itu bayaran untuk mimpi saya,” ujar Aina.
Sumber: Instagram Aina Abdul & Utusan Malaysia
Artikel berkaitan: Inspirasi Stail Dan Gaya Aina Abdul, Pasti ‘Ootd’ Raya On Point!
Untuk info gaya hidup, kerohanian, tip kecantikan dan kesihatan terkini. Jangan lupa ikuti kami di Telegram rasmi Hijabista. Klik di sini.
Kalau Nak Muka Cantik Macam Selebriti Ini, Cuba Amal Doa Nabi Yusuf. Confirm Berseri-Seri!

Setiap wanita mahu memiliki kulit yang cantik, cerah dan berseri. Demi untuk mendapatkan kulit yang cantik, tentunya anda sanggup mencuba dan melakukan apa sahaja rawatan yang disarankan oleh rakan-rakan anda.
Tetapi tahukah anda sebenarnya hanya dengan mengamalkan doa, anda pun boleh nampak cantik dan berseri. Bukan sahaja cantik, malah dapat pahala lagi. Antara doa yang sering dikaitkan dengan kecantikan adalah doa Nabi Yusuf. Nabi Yusuf digambarkan sebagai nabi yang paling tampan dan berseri-seri wajahnya.
Seperti yang kita semua tahu, doa Nabi Yusuf memiliki banyak keistimewaan dan salah satunya adalah menjadikan wajah anda tampak lebih cantik dan berseri. Tetapi, kecantikan hati juga perlu dijaga. Jangan hanya pentingkan penjagaan luaran sahaja.
Buat anda yang mahukan wajah yang cantik berseri, cuba amalkan potongan ayat 4 dari Surah Yusuf ini:
Maksud surah Yusuf, ayat 4:
“(ingatlah peristiwa) ketika Nabi Yusuf berkata kepada bapanya: “Wahai ayahku! Sesungguhnya Aku mimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan; Aku melihat mereka tunduk memberi hormat kepadaku.”
Setelah membaca surah, teruskan membaca keratan ayat dalam surah Thaahaa, ayat 39.
Maksud surah Thaahaa ayat 39:
“Dan Aku telah tanamkan dari kemurahanKu perasaan kasih sayang orang terhadapmu; dan supaya Engkau dibela dan dipelihara dengan pengawasanKu.”
Caranya:
- Dibaca 3 kali kemudian sapu pada wajah.
- Amalan ini sesuai untuk mereka yang berat jodoh.
Amalkan doa penyeri wajah ini dengan niat yang baik terutama bagi isteri yang mahukan suami menyayanginya.
Sumber: Oh My Media
Derhaka Pada Ibu Bapa Dosa Besar Hukumnya, Hukum Ibu Menyakiti Hati Anak? Ini Penjelasannya

Derhaka pada kedua ibu bapa merupakan dosa besar yang selalu tidak pernah lepas dalam pembahasan khutbah, agama dan sebagainya. Sebaliknya di saat ini, banyak orang tua khususnya ibu yang menyakiti hati anak-anak mereka.
“Redha Allah pada redha orang tua dan murka Allah pada murka orang tua.” (HR. Al Baihaqi)
Dalam hadis Rasulullah SAW diatas memang sudah sering di dengar kaum muslim yang isinya menjelaskan keagungan kedudukan ibu bapa dalam Islam. Akan tetapi, banyak ibu bapa yang sering berlebihan dalam mengertikan hadis tersebut. Semua hal yang terjadi mengharuskan anak-anak tetap taat pada ibu mereka termasuk jika anak sedang berusaha melakukan syariat sedangkan ibu bapa sedang berlaku salah, anak tetap wajib untuk taat pada ibu bapa. Pemahaman ini tentunya adalah pemahaman yang salah besar.
Islam merupakan jalan hidup syumul dan menyeluruh yang tidak menghendaki umat muslim hanya menuruti haknya saja, namun kewajiban juga harus dijalani. Dalam masalah ini, ibu bapa punya kewajiban besar dalam mendidik, membesarkan dan membimbing sesuai dengan syariat Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawab atas mereka. Seorang isteri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya dan dia akan diminta pertanggungjawab atas mereka.” [HR. Bukhari].
Ayat Al Quran Tentang Kasih Sayang
Dalam Al Quran sendiri juga sudah menjelaskan tentang perlunya kasih sayang diantara ibu bapa pada anaknya. Rasulullah SAW bersabda, “Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr Muhammad bin Aban, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail dari Muhammad bin Ishaq dari Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya, ia berkata; bersabda:
“Tidak termasuk golongan kami, orang yang tidak mengasihi anak-anak kecil dan tidak pula menghormati para orang tua kami.” Telah menceritakan kepada kami Hannad, telah menceritakan kepada kami Abdah dari Muhammad bin Ishaq semisalnya. Hanya saja, ia menyebutkan; “Dan (tidak pula) mengetahui hak para orang tua kami.” [Sunan Tirmidzi 1843].
“Berkata kepada kami Husain bin Muhammad Telah menceritakan kepada kami Sulaiman yakni Ibnu Qaum, dari Ziyad bin Ilaqah ia berkata; Saya mendengar Jarir berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi. Dan siapa yang tidak mau memaafkan, maka ia tidak akan dimaafkan (diampuni).” [Musnad Ahmad 18447].
Berkata kepada kami Sufyan dari Amru, dari Abu Qabus, dari Abdullah bin Amru bin al Ash dan sampai kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda,
“Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh ar Rahman, oleh karena itu kasihilah penduduk bumi maka niscaya penduduk langit akan mengasihi kalian. Dan rasa kasihan adalah sebuah jalan dari ar Rahman, barangsiapa yang menyambungnya maka ia akan tersambung untuknya, dan barangsiapa memutuskannya maka ia akan terputus untuknya.” [Musnad Ahmad 6206].
Berkata kepada kami Ibnu Abu Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Amr bin Dinar dari Abu Qabus dari Abdullah bin Amr ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Orang-orang yang mengasihi akan dikasihi oleh Ar Rahman, berkasih sayanglah kepada siapapun yang ada dibumi, niscaya Yang ada di langit akan mengasihi kalian. Lafazh Ar Rahim (rahim atau kasih sayang) itu diambil dari lafazh Ar Rahman, maka barang siapa yang menyambung tali silaturrahmi niscaya Allah akan menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barang siapa yang memutus tali silaturrahmi maka Allah akan memutusnya (dari rahmat-Nya).”
Berkata Abu ‘Isa: Ini merupakan hadits hasan shahih. [Sunan Tirmidzi 1847].
Ibu Bapa Boleh Derhaka
Seorang lelaki yang menemui Umar bin Khathab untuk menceritakan sikap anak derhaka dalam islam yang dilakukan anaknya dan kemudian Umar memanggil anak tersebut kemudian menegur apa yang sudah dilakukan anak tersebut. Anak itu kemudian bertanya, “Wahai Amirul Mukminin, bukankah anak memiliki hak atas orang tuanya?” dan Umar membenarkan perkataan anak tersebut menjelaskan jika haknya adalah memilihkan calon ibu yang baik untuknya, memberi nama baik dan mengajari tentang Al Quran.
Anak tersebut kemudian berkata, “Wahai Amirul Mukminin, ayahku tidak melakukan satu pun dari apa yang tuan sebutkan itu. Ibuku wanita berkulit hitam bekas budak beragama Majusi. Ia menamakanku Ju’lan (tikus atau curut), dan dia tidak mengajariku satu huruf pun dari Al-Qur’an.
Umar lalu memandangi orang tua tersebut sembari berkata, “Engkau datang mengadukan kedurhakaan anakmu, padahal engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu. Engkau telah berbuat buruk kepadanya sebelum ia berbuat buruk kepadamu.”
Ibu Bapa Boleh Berdosa Pada Anak
Salah satu tujuan penikahan dalam islam adalah memperoleh keturunan. Ibu bapa yang menyakiti hati anak di tambah dengan menelantarkan anaknya tersebut mengertikan jika orang tua baik ayah atau ibu sudah berdosa pada anak anaknya.
Rasulullah SAW bersabda, “seseorang dikatakan telah cukup berbuat dosa bilamana menelantarkan orang-orang yang menjadi tanggungannya. [H.R. Abu Daud dan Nasa’i].
Sebagai seorang ibu, kita tidak boleh beranggapan jika sebagai orang tua bisa memperlakukan anak seenaknya sebab orang tua memiliki tanggung jawab tidak hanya dalam urusan melahirkan, namun berbagai penyebab lainnya di dunia. Segala keperluan mulai dari kasih sayang, makanan, pakaian, tempat bernaung dan juga pendidikan anak dalam islam menjadi kewajiban ibu bapa terhadap anaknya.
Memberikan Pernyataan Negatif Tentang Anak
Perkataan yang menyinggung hati anak bahkan yang menurut ibu bapa adalah hal sepertimana akan membuat anak menjadi seperti orang yang anda katakan tersebut. Ini merupakan hal berbahaya dan boleh menjadi doa dari ibu untuk anaknya. Perkataan positif sebaiknya lebih diperbanyak agar membuat anak boleh lebih berkeyakinan diri.
Islam sangat menentang kekerasan anak dan bahkan sampai tidak memperlihatkan kasih sayang juga dilarang dalam Islam. Saat Rasulullah SAW mencium Hasan bin Ali dan duduk bersama Aqra bin habis, Al Aqra kemudian berkata,
”Saya mempunyai sepuluh anak, tidak seorangpun di antara mereka yang pernah saya cium”. Rasulullah memandang kepadanya, kemudian berkata: ”Siapa yang tidak mengasihi tidak akan di kasihi”. [Shahih Bukhari jilid IV, hadis ke 1696].
Islam Dari Segi Kehidupan
Perbuatan memisahkan agama dari kehidupan keluarga, masyarakat dan juga negara akan menyebabkan terbentuknya individu yang tidak memiliki perasaan. Kekerasan yang di terima anak anak dalam bentuk fisik dan juga psikis menjadi bukti jauhnya orang tua khususnya ibu dari hati nurani dan perlu diketahui jika nurani dan perasaan hanya boleh diasah dengan jalan cara menigkatkan iman dan taqwa.
Seorang ibu yang mempunyai iman tidak akan pernah tegar untuk menyakit hati anak hanya untuk melampiaskan rasa amarahnya, menghancurkan karakter anak sehingga perkataan negatif dan bahkan sampai membunuh perasaan mereka. Islam selalu menyuarakan perlindungan dan juga kasih sayang untuk anak anak seperti yang sudah diperlihatkan Rasulullah SAW terhadap anak anak-Nya dan juga cucu bahkan sampai anak dari para sahabat. Rasulullah SAW bersabda,
“Man laa yarham laa yurham” siapa yang tidak mencintai maka dia tidak dicintai. [HR. Muslim].
Dalam Al Quran, Allah juga sudah memberi landasan serta model universal dalam urusan mendidik anak perempuan dan lelaki. Menyampaikan aqidah untuk awal pendidikan yang dilakukan Luqman pada anaknya dan juga kasih sayang Rasulullah SAW pada anaknya sudah tertulis dalam Al Quran. Allah SWT sangat menekankan pada pentingnya ketaatan seorang anak pada orang tua dan berbuat baik untuk ibu dan ayahnya, akan tetapi semua ini juga berkaitan dengan hubungan timbang rasa.
Orang tua yang hanya mendidik anak sekadarnya tanpa memperhatikan nilai dari kasih sayang moral dan juga keimanan, maka balasan yang akan diterima orang tua juga hanya sekadarnya sahaja.
Merancang Rumah Tangga Islami
Ibnul Qoyyim berkata, “Bila terlihat kerosakan pada diri anak-anak, majoriti penyebabnya adalah bersumber dari orang tuanya.”
Bekal nilai Islam yang sudah ditanamkan sejak awal pada anak akan menjadi batasans baginya untuk tidak melakukan kezaliman dan melindungi anak tersebut dari perbuatan tidak baik yang dilakukan orang lain. Sebuah keluarga yang terus menerus menerapkan nilai agama Islam akan menjadi pemutus kezaliman dalam diri anak tersebut. Amirul Mukminin Ali ra juga memberikan teladan,
“Ajarilah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian kebaikan dan bimbinglah mereka.”
Oleh karena itu, menghadirkan keperibadian yang kuat dan sanggup memberikan kekuatan pada orang lain harus dilakukan sejak awal dimulai dari merancang atau membangun rumah tangga menurut islam. Cara mendapatkan jodoh menurut islam akan menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan sebab akan menentukan kualiti dari keturunan. Inilah yang membuat Islam mengajarkan untuk tidak memulai rumah tangga dengan zina kerana hamil di luar nikah bukan cara baik untuk mendapatkan anak yang baik juga.
Saat sedang mengandung, ibu juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al Quran dan berzikir yang boleh mendekatkan diri pada Allah SWT. Janin yang mendengar segala hal baik, maka Insya Allah juga akan terlahir bersih.
“Janganlah kalian menyumpahi diri kalian, dan jangan pula menyumpahi anak-anak kalian dan harta kalian, kalian tidak mengetahui saat permintaan (do’a) dikabulkan sehingga Allah akan mengabulkan sumpah itu” [HR.Muslim].
Dalam hadis diatas dikatakan jika ada waktu baik yang akan mengabulkan doa dan dalam hadis diatas sudah tertera larangan untuk menyumpahi diri, anak anak dan juga harta kerana sumpah tersebut tidak bertepatan dengan waktu dari pengabulan doa sehingga boleh selamat dari ancaman bahaya.
Namun pada kenyataannya, banyak ibu yang melaknat dan menyumpahi anak mereka meskipun dengan alasan tidak memiliki maksud seperti itu.
SUMBER : DAKWAH SANTAI
Dua Ayat Terakhir Surat At-Taubah, Amalkan Selepas Solat Fardhu. Rasakan Perubahannya

Mengamalkan wirid duan ayat terakhir dari surat at-Taubah atau ayat 128-129 sangat luar biasa besar fadhilat dan khasiatnya. Banyak ulama dan guru-guru agama yang menganjurkan untuk mengamalkan wirid dua ayat terakhir dari surat at-Taubah ini.
Rahsia yang terkandung di dalamnya sangat besar, sehingga akan mampu memberi banyak manfaat bagi pengamalnya. Apa khasiat dan manfaat serta fadhilah mengamalkan dua ayat terakhir surat at-taubah ini?
Inilah beberapa diantaranya:
- Rezeki bertambah– Wiridkan secara istiqomah 7 x sehabis solat maghrib, Insya Allah rejeki akan lancer.
- Pendinding dari ilmu hitam– Baca 7 x sehabis solat subuh, Insya Allah membentengi diri kita dari ilmu hitam.
- Hajat terkabul– Baca 100 kali sehabis s0lat hajat, Insya Allah percepatkan kabulnya hajat.
- Benteng diri– Lindungi diri untuk kekebalan dari segala macam senjata lawan yang menyerang.
- Perubatan– Dibacakan ke air, lalu tahan nafas sambil baca 2 ayat tersebut di dalam dada dan hembuskan ke air putih untuk diminumkan kepada yang sakit.
- Jauhi sihir– Mencegah dari segala macam sihir, guna-guna, hipnotis dan lain-lain.
- Dimudahkan segala urusan– Merubah nasib yang buruk menjadi lebih baik, segala urusan dipermudahkan.
- Kesihatan – Diberikan umur panjang dan selalu sihat, insya Allah dan terhindar dari segala marabahaya yang datang tak diduga.
Inilah ayatnya:
LAQOD JAA-AKUM RASUULUM MIN ANFUSIKUM AZIIZUN ALAIHI MAA ANITTUM HARII-SHUN ALAIKUM BILMU’MINIINA RAUUFUR RAHIIM.
FAIN TAWALLAU FAQUL HASBIYALLAAHU LAAILAAHA ILLAA HUWA ALAIHI TAWAKKALTU WAHUWA RABBUL ARSYIL AZHIIM.
Ertinya :
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung”.(QS.At-Taubah :128-129).
Di samping mengamalkan dua ayat tersebut di atas, ada juga riwayat dari Nabi yang secara khusus menyebutkan potongan ayat dari ayat terakhir, iaitu:
حَسْبِيَاللهُلاَإِلَـهَإِلاَّهُوَعَلَيْهِتَوَكَّلْتُوَهُوَرَبُّالْعَرْشِالْعَظِيْمِ
“Allah-lah yang mencukupi segala keperluanku, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Dia, kepadaNya aku bertawakal. Dia-lah Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung.”
Ada riwayat dari Nabi sebagai berikut:
Dalam hadis dari Abu Ad Darda’ radhiyallahu ‘anhu disebutkan bahawa barangsiapa yang mengucapkan zikir tersebut di subuh dan petang hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan memberi kecukupan bagi kepentingan dunia dan akhiratnya. HR. Ibnus Sunni no. 71 secara marfu’ sampai pada Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu Daud secara mauquf (sampai pada sahabat) (4/321, no. 5081). Syaikh Syu’aib dan Abdul Qodir Al Arnauth menyatakan sanad hadits ini shahih dalam Zaadul Ma’ad (2/376))
Itulah amalan wirid dua ayat terakhir dari surat at-taubah yang boleh anda lakukan, semoga apa yang diamalkan menjadi satu perubahan dalam hidup kea rah kebaikan.