Perasaan was-was seringkali membelenggu minda kita sehinggakan kita tidak berani untuk melakukan sesuatu perkara atau menjadikan kita tidak tetap pendirian. Dalam Islam, perasaan itu amat dimurkai oleh Allah S.W.T kerana perasaan was-was itu berpunca daripada kejahatan syaitan.
Firman Allah S.W.T dalam Surah Yasin;
۞أَلَمۡ أَعۡهَدۡ إِلَيۡكُمۡ يَٰبَنِيٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعۡبُدُواْ ٱلشَّيۡطَٰنَۖ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٦٠ وَأَنِ ٱعۡبُدُونِيۚ هَٰذَا صِرَٰطٞ مُّسۡتَقِيمٞ ٦١
Maksudnya: Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,(61) dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
(Surah Yasin: 60-61)
Sudah terang lagi bersuluh, kita sebagai hamba-Nya harus sentiasa menjauhi perkara-perkara yang boleh mendekatkan kita dengan kejahatan syaitan. Sesungguhnya, pada mereka yang mengikut apa yang dibisikkan oleh syaitan, nescahya akan dimurkai oleh Allah S.W.T.
Untuk mengelakkan daripada adanya perasaan was-was ini dalam diri kita, ada beberapa bacaan doa ringkas yang boleh kamu bacakan setiap hari. Antaranya:
وَقُل رَّبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنۡ هَمَزَٰتِ ٱلشَّيَٰطِينِ ٩٧ وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَن يَحۡضُرُونِ ٩
Maksudnya: Dan katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku”.
(Surah al-Mu’minun: 97-98)
dan juga doa yang diamalkan oleh Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan oleh Saidina Aisyah R. Anha:
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ وَطَاعَتِكَ
Maksudnya: Wahai (Tuhan) yang membolak-balikkan hati-hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan ketaatan kepada-Mu.
Riwayat Imam Ahmad (26133) dalam Musnad.
Selain itu juga, antara cara lain yang boleh kamu lakukan untuk tidak mengelakkan perasaan was-was dalam diri adalah:
- Usah terlalu melayan dan usah peduli perasaan was-was.
- Berfikiran positif dan bersabar.
- Mengukuhkan ilmu agama.
- Memohoan perlindungan pada Allah S.W.T
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI
Agar Mudah Hati Orang Lain Terpikat Dengan Anda, Ini Tip dari Rasulullah
Islam memerintahkan untuk berakhlak baik, kerana dengan akhlak yang mulia seseorang akan mendapatkan darjat ahli ibadah di malam hari dan puasa di siang hari. Jika dilakukan akan membuat orang lain cepat terkesan, senang, dan tertarik dengan kita, cela kita tertutup dan kesalahan dimaafkan.
Bukan susah untuk membuat hati orang lain terpikat dengan kita, mudah sahaja ikut tip Rasulullah. Ada beberapa akhlak ala Rasulullah yang membuat hati orang lain terpikat pada kita:
Tersenyum
Senyum adalah bahasa universal untuk menunjukkan rasa bahagia dan senang. Senyuman akan memunculkan emosi positif baik bagi diri kita atau orang lain. Ketika kita menyambut orang lain dengan senyuman, maka dia akan senang kerana disambut dengan kehangatan, keramahan, penghargaan, niat baik, kepercayaan, dan persaudaraan. Dengan demikian, dalam waktu singkat, kita telah berhasil mendapatkan hatinya.
Disamping itu juga, tersenyum dihadapan orang lain adalah sebuah ibadah, sebagaimana sabda Rasulullah:
عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- : تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ…
Dari Abu Dzar berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Senyumanmu di hadapan temanmu adalah sedekah…” (HR. At-Turmudhi)
عَنْ جَرِيرٍ – رضى الله عنه – قَالَ مَا حَجَبَنِى النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – مُنْذُ أَسْلَمْتُ، وَلاَ رَآنِى إِلاَّ تَبَسَّمَ فِى وَجْهِى
Dari Jari r.a. berkata, “Nabi Saw. tidak pernah melarang diriku masuk (menemui beliau) semenjak aku memeluk Islam, beliau tidak pernah memandangku kecuali sambil tersenyum di depanku”. (HR. Bukhari).
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ جَزْءٍ قَالَ مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ تَبَسُّمًا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
Dari Abdullah bin Harits bin Jaz’i berkata, “Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling sering tersenyum dibanding Rasulullah Saw.” (HR. At-Turmudhi)
Mengucapkan Salam dan Berjabat Tangan
Salam adalah doa untuk orang yang kita temui, dan mengucapkan salam adalah tanda bahawa kita ingin menebarkan kedamaaian dan persahabatan. Selain salam, berjabat tangan juga menunjukkan bahawa kita menyambut dengan kemesraan. Salam dan jabat tangan sebaiknya dilakukan dengan wajah berseri dan menyenangkan.
Rasulullah bersabda:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- (لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا. أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَىْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ).
Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sehingga beriman, dan kalian tidak akan beriman sehingga saling mencintai. Bukankah aku telah memberitahukan sesuatu kepada kalian semua, yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai, yaitu tebarkan salam di antara kalian”. (HR. Muslim).
Ibnu Atsir dalam Jami’ al-Ushul meriwayatkan:
أن رسولَ اللَّه -صلى الله عليه وسلم- قال : (تَصَافَحُوْا يُذْهِبُ الغِلُّ…)
Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda, “Berjabat tanganlah kalian, kerana boleh menghilangkan kedengkian...”
Dalam Riyadhus Shalihin disebutkan sabda Rasulullah: “Janganlah kalian meremehkan kebaikan sedikit pun, walaupun engkau berjumpa dengan temanmu dengan muka berseri-seri”.
Memberikan Hadiah
Saling memberi hadiah akan menambah keakraban dan kecintaan satu dengan yang lain. Lebih baik lagi jika hadiah yang kita berikan adalah hadiah yang bermanfaat dan boleh menyenangkan hati, boleh juga dengan sesuatu yang sederhana, tidak harus mahal dan mewah. Sebagai bukti pentingnya hadiah terhadap keharmonisan sebuah hubungan adalah sabda Rasulullah Saw:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ :تَهَادَوْا تَحَابُّوا
Dari Abu Hurairah, Dari Nabi Saw. bersabda, “Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai”.
Bahasa yang Baik dan Menyenangkan
Bahasa yang baik dan menyenangkan membuat pendengar tertarik, selain itu tentunya mengandung nilai ibadah sebagaimana sabda Rasulullah:
وقال أبو هريرة عن النبي صلى الله عليه و سلم(الكلمةُ الطيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Abu Hurairah berkata, dari Nabi Saw, “Kalimat yang baik adalah sedekah”.
Rasulullah menyebut kalimat yang baik sebagai sedekah kerana ketika kita memberikan sedekah kepada orang lain, orang yang menerima akan merasa senang dan bahagia, juga menghilangkan kedengkian dalam hati, demikian pula kalimat yang baik yang diucapkan pada orang lain.
Mendengarkan dengan Baik
Ketika orang yang lain berbicara, hendaknya kita mendengarkan dengan baik dan seksama serta tidak memotong pembicaraannya. Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, beliau tidak memotong perkataan orang yang berbicara kepada beliau, dan tetap setia mendengarkan sampai orang tersebut berhenti berbicara.
Suatu hari Rasululah duduk mendengarkan Uthbah bin Rabi’ah berbicara, dia menawarkan dunia, kedudukan dan kekuasaan kepada Nabi, dan sebagai kompensasinya beliau harus berhenti dari dakwahnya. Rasul terus mendengarkan perkataan Uthbah sampai selesai.
Setelah itu baru beliau bersabbda,
“Apakah sudah selesai wahai Abu al-Walid?”
Uthbah menjawab, “Sudah”.
Rasul kembali bersabda, “Sekarang dengarkan aku”.
“Baiklah”, jawab Uthbah.
Rasulullah kemudian membacakan awal Surat Fushshilat sampai ayat Sajdah kepada Uthbah.
Penampilan yang Menarik
Penampilan yang baik, pakaian yang rapi, aroma yang wangi tentu akan memikat hati, sebagaimana disabdakan oleh baginda Rasul:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
Rasulullah Saw. bersabda, “Allah Swt adalah Dzat yang jamil (elok), menyukai sesuatu yang elok.” (HR. Muslim)
Rasulullah juga bersabda:
إِنَّكُمْ قَادِمُونَ عَلَى إِخْوَانِكُمْ فَأَصْلِحُوا رِحَالَكُمْ وَأَصْلِحُوا لِبَاسَكُمْ حَتَّى تَكُونُوا كَأَنَّكُمْ شَامَةٌ فِى النَّاسِ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ الْفُحْشَ وَلاَ التَّفَحُّشَ
“Kalian semua akan mendatangi teman-teman kalian, maka perbaikilah celana kalian, dan perbaikilah pakaian kalian, sehingga seolah-olah kalian adalah “tahi lalat” di tengah orang banyak. Sesungguhnya Allah tidak menyukai sesuatu yang jelek, juga perilaku yang jelek”. (HR. Abu Dawud)
Maksudnya, Rasul memerintahkan kita untuk menggunakan pakaian yang rapi dan menarik serta fizikal yang menarik agar menjadi pusat perhatian orang lain.
Menyenangkan dan Membantu Orang Lain
Menyenangkan dan membantu orang lain merupakan amal yang boleh memikat hati dan dianjurkan oleh Rasulullah Saw. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik manusia menurut Allah adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. sebaik-baik amal menurut Allah adalah memasukkan kebahagiaan dalam hati seorang muslim, atau menghilangkan kesusahan darinya, atau membayar hutangnya, atau menyingkirkan rasa laparnya. Sungguh jika aku berjalan bersama saudaraku untuk sebuah keperluan, itu lebih menyenangkan bagiku dari pada aku iktikaf di dalam masjid Madinah (Nabawi) ini selama satu bulan...” (HR. Thabrani)
Memberi Wang
Segala sesuatu memiliki kunci, dan kunci untuk memikat hati adalah wang, lebih-lebih lagi di zaman sekarang. Rasulullah juga meberikan harta kepada orang lain agar orang tersebut senang kepada beliau dan terjaga keimanannya, sebagaimana dalam hadits Bukhari, Rasulullah bersabda, “Aku memberi seseorang, padahal ada orang lain yang lebih aku sukai, kerana aku takut Allah menjatuhkannya dalam neraka.”
Baik Sangka dan Menerima Alasan Orang Lain
Dengan berprasangka baik, orang lain merasa senang kerana tidak dicurigai atau dituduh, dan dengan menerima alasan, orang lain merasa selamat dan terbebas dari kesalahan. Husnuzon adalah ibadah sebagaimana sabda Rasulullah:
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ: حُسْنُ الظَّنِّ مِنْ حُسْنِ الْعِبَادَةِ
Dari Rasulullah Saw bersabda: “Berprasangka baik merupakan ibadah yang terbaik”. (HR. Abu Dawud)
Al-Haitsami meriwayatkan hadis panjang dari Abu Hurairah yang menerangkan manusia yang tidak baik, di antaranya adalah sabda Rasul:
الَّذِينَ لَا يَقِيْلُوْنَ عَثْرَةً وَلَا يَقْبَلُوْنَ مَعْذِرَةً وَلَا يَغْفِرُوْنَ ذَنْباً
“Orang yang tidak memaafkan kesalahan, tidak menerima alasan, dan tidak memaafkan dosa”.
Menyatakan Cinta
Orang yang engkau cintai memiliki tempat istimewa dalam hatimu, beritahukan kepadanya bahawa engkau mencintainya, maka dia juga akan mencintaimu. Kerana itulah Rasulullah Saw bersabda:
إِذَا أَحَبَّ أَحَدُكُمْ صَاحِبَهُ فَلْيَأْتِهِ فِى مَنْزِلِهِ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ لِلَّهِ
“Ketika kalian mencintai teman kalian, maka datanglah ke rumahnya, dan beritahukan kepadanya bahawa engkau mencintainya kerana Allah.” (HR. Ahmad)
Cinta yang dimaksud dalam hadis tersebut adalah cinta kerana Allah, tidak cinta untuk mendapatkan keuntungan duniawi, contohnya kedudukan dan harta. Semoga dengan cara Rasulullah ini membuat ramai orang sekeliling senang dengan kita dan terpikat sesam sendiri.
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI
Resolusi 2023, Rizky Billar Mahu ‘Peluang Kedua’ Berazam Jadi Lebih Baik, Belajar Dari Kesilapan Lalu!
Tahun 2022, boleh dikatakan bukanlah tahun yang gemilang bagi pelakon muda, Rizky Billar dan juga pasaganya yang juga pempengaruh media sosial, Lesti Kejora.
Malah, rumahtangga yang dibina atas dasar cinta hampir musnah akibat sikap panas baran Rizki yang menunjukkan perilaku buruk memukul isteri terbongkar hingga diketahui khalayak umum.
Sejak Episod Buruk Itu, Hidup Rizky Tak Lekang Dari Kecaman Wargamaya!
Sehubungan itu, ketika ditemui media Indonesia, Rizky mengakui hidupnya berantakan dan tidak menentu apabila sering dihujani dengan pelbagai kecaman dan dibenci oleh kebanyakan masyarakat tempatan.
Justeru, pada tahun 2023 ini, Rizky berhasrat agar dia dapat mengutip setiap pengajaran yang diterima daripada tindakan dan kesalahan yang dilakukannya sepanjang tahun lalu.
“Apapun kesalahan yang saya lakukan. Saya bilang apa pun yang saya lakukan, mudah-mudahan saya bisa belajar.
“Terus ya mudah-mudahan kami ini bisa menjadi orang tua yang bisa jadi contoh untuk anak-anak kami sehingga menjadi anak yang berbakti,” kata Rizky Billar laporkan Insertlive.
Sehubungan itu, Rizky berharap agar tahun baharu ini menjadi tahun yang baik bagi dirinya untuk menjadi insan yang lebih baik.
Selain itu, Rizky meminta agar masyarakat memberikan ‘peluang kedua’ serta berhenti mengkritik, mencaci serta membencinya.
Artikel berkaitan: Masih Trauma Walaupun Sudah Keluar Hospital, Lesti Kejora Ambil Masa Untuk Pulih.
Mengulas berhubung perkembangan karier sebagai anak seni, Rizky berkata, dia masih berharap menemui jalan keluar dan rezeki yang lebih baik dalam industri hiburan tanahair tahun ini.
Ini demikian kerana, tahun lalu dia telah diboikot serta dilabel sebagai ‘kaki pukul’ isteri.
“Resolusi di bidang karier, kalau memang Allah masih mengizinkan bisa kembali ke layar kaca itu bukan sesuatu yang dipaksakan. Setiap satu pintu tertutup,
masih ada 999 pintu rezeki lainnya,” ujarnya yakin.
Terdahulu, nama pasangan sama cantik sama padan Rizky Billa dan Lesti Kejora menjadi sorotan hingga ke Malaysia, apabila Rizky didakwa telah melakukam keganasan rumahtangga terhadap Lesti.
Untuk rekod, pasangan ini mendirikan rumahtangga pada 19 Ogos 2021, hasil dari perkongsian hidup bersama mereka telah dikurniakan seorang cahaya mata lelaki, Muhammad Leslar Al-Fatih Billar.
Artikel berkaitan: Terkesan Gempa! Lesti Kejora Menangis Doakan Keselamatan Keluarga Di Cianjur
Untuk info gaya hidup, kerohanian, tip kecantikan dan kesihatan terkini. Jangan lupa ikuti kami di Telegram rasmi Hijabista. Klik di sini.
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI
Hukum Bridal Shower Atau Bachelorette Party Dalam Islam, Hati-hati Jangan Sampai Jadi Dosa
Menurut sebuah artikel di laman web World Bride Magazine[1], ‘bridal’ ini berasal dari Holand pada kurun ke-16. Ia disambut untuk mengembirakan bakal pengantin yang akan menamatkan zaman bujang. Ia juga untuk membantu pengantin perempuan bagi menyediakan dowry iaitu hadiah daripada pihak pengantin perempuan kepada pengantin lelaki.
Perkataan shower pula muncul di Amerika Syarikat ketika era Victoria. Gadis-gadis daripada golongan pembesar meraikan bakal pengantin dengan sesi bersuka-ria, menukar hadiah dan makan bersama. Selepas beberapa kurun, hal ini menjadi suatu kebiasaan bagi pengantin untuk diraikan sebelum perkahwinan mereka.
SOALAN:
Adakah bridal shower yang diamalkan oleh pengantin yang berbangsa Melayu beragama Islam sebelum malam perkahwinan itu dibenarkan syarak?
JAWAPAN:
Islam merupakan agama yang amat mementingkan identiti. Sedangkan manusia amat menitikberatkan identiti bangsa yang dianuti dan negara yang diduduki, apatah lagi Allah SWT, Tuhan yang menurunkan agama ini. Oleh itu, sebagai hamba-Nya yang taat, kita perlu berhati-hati dalam memastikan identiti Islam sentiasa terpelihara daripada penyerupaan dengan agama lain.
Lantaran itu, kita dilarang oleh Rasulullah SAW menyerupai golongan kafir dalam hal yang merupakan identiti atau lambang atau syiar agama mereka. Daripada Ibn Umar R.Anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Maksudnya: “Barangsiapa yang menyerupai sesuatu kaum dia adalah dari kalangan mereka.”
Riwayat Abu Daud (4031)
Imam al-San’ani (w.1182H) Rahimahullah berkata bahawa hadis di atas menunjukkan barangsiapa yang menyerupai orang-orang fasiq ataupun kafir ataupun orang yang melakukan bid’ah dalam apa jua perkara yang dikhaskan padanya dari segi pemakaian, tunggangan ataupun gerak-geri tingkah laku maka dirinya tergolong dalam kalangan mereka. Lihat Subul al-Salam (2/647).
.
KESIMPULANNYA:
Setelah meneliti asal-usul bridal shower, kami melihat ia bukanlah suatu syiar mana-mana agama, ia hanyalah amalan yang dilakukan oleh kumpulan tertentu. Oleh itu, kami mencadangkan dan memutuskan seperti berikut:
1.Sekiranya hendaklah melakukan acara ini, hendaklah menjauhi segala larangan dan perkara yang diharamkan syarak
2.Hendaklah memastikan tiada hidangan arak atau minuman yang memabukkan ketika acara ini berlangsung
3.Hendaklah menjaga batasan pergaulan di antara lelaki dan perempuan ketika majlis ini berlangsung
4.Hendaklah acara ini hanya bertujuan untuk mengeratkan silaturahim di antara pengantin dan sahabat-sahabatnya, dan bukan bertujuan untuk mengikuti budaya barat
5.Dicadangkan agar menukar nama acara ini, kepada malam silaturahim, atau nama yang dirasakan bersesuaian agar dapat keluar daripada fitnah
6.Hendaklah mengelakkan sebarang pembaziran ketika berlangsung acara ini dan mengelakkan daripada bermegah-megah.
Sumber kredit: Mufti Wilayah Persekutuan, Dato’ Seri Dr. Hj. Zulkifli Mohamad Al-Bakri
Download seeNI sekarang!
KLIK DI SEENI